Profil Zetro Leonardo Purba, Staf KBRI Lima Peru yang Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
Siapa Zetro Leonardo Purba? Profil Diplomat Penuh Dedikasi
wahanalistrik.com – Zetro Leonardo Purba adalah Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, Peru, yang baru bertugas selama sekitar 5 bulan sejak awal 2025. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Bendahara sekaligus Penata Kerumahtanggaan di KJRI Melbourne sepanjang 2019–2022.
Zetro dikenal rekan-rekannya sebagai sosok yang ramah, profesional, dan sangat berdedikasi dalam tugas diplomasi. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang solid, termasuk sertifikasi Bendahara Negara Tersertifikasi sejak 2018. Pengalaman dan reputasinya mendukung perannya sebagai pegawai kemlu yang handal.
Di Lima, Zetro tinggal bersama istri dan tiga anaknya di sebuah apartemen di kawasan Lince. Keluarga diplomatik yang sederhana namun penuh tanggung jawab, menjadikannya figur pekerja tulus dalam misi negara di luar negeri.
Kronologi Tragis Penembakan Zetro di Lince, Lima
Peristiwa tragis terjadi pada Senin malam, 1 September 2025, saat Zetro sedang bersepeda menuju apartemennya di Avenida César Vallejo, Distrik Lince, Lima. Tiba-tiba, dua pelaku mengendarai sepeda motor mendekat dan melepaskan tiga tembakan, satu mengenai kepala Zetro, hingga ia meninggal dunia beberapa saat kemudian di Klinik Javier Prado.
Istri Zetro selamat dan kini berada di bawah perlindungan pihak kepolisian Peru sebagai saksi utama peristiwa ini. Dugaan awal penyidik menyiratkan motif pembunuhan ini bisa terkait aksi bayaran atau balas dendam, dan kemungkinan pelaku merupakan warga asing, sedang diusut melalui rekaman CCTV dan penyelidikan di lapangan.
Polisi Peru juga telah mengaktifkan Plan Cerco—operasi pengepungan area untuk memburu pelaku dan mengumpulkan bukti lebih lanjut.
Respons Pemerintah Indonesia dan Perlindungan Keluarga
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Zetro. Dalam pernyataan via Instagram, ia menyebut Zetro sebagai pegawai yang penuh dedikasi dan menjanjikan dukungan penuh untuk keluarga mendiang, termasuk pendidikan bagi anak-anaknya.
Sugiono juga meminta Pemerintah Peru dan kepolisian setempat menyelidiki kasus ini secara tuntas, sambil terus memantau proses pemulangan jenazah dan pendampingan keluarga oleh Dubes RI di Peru, Ricky Suhendar.
Selain itu, Sugiono mengingatkan seluruh staf Kemlu RI untuk mengutamakan keselamatan dalam penugasan luar negeri, dan menunjukkan komitmen negara terhadap perlindungan dan keamanan diplomat di pelbagai situasi global.
DPR Serukan Perlindungan Lebih Baik bagi Diplomat RI
Komisi I DPR RI menyatakan bahwa insiden tragis ini bukan peristiwa biasa dan menuntut Kemenlu untuk koordinasi lebih cepat dan serius dengan pemerintah Peru dalam mengusut kasus penembakan Zetro.
Wakil rakyat dari Fraksi PKB, Oleh Soleh, menegaskan bahwa diplomat adalah ujung tombak diplomasi Indonesia, sehingga negara wajib menjamin keselamatan mereka. Selain itu, ia mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan dukungan psikologis dan pemenuhan hak hukum bagi keluarga diplomat yang gugur.
Etika Diplomasi dan Keamanan Global di Era Kini
Diplomat modern menghadapi risiko tinggi dalam melaksanakan tugas di luar negeri—diplomasi bukan tanpa tantangan. Tragedi seperti yang menimpa Zetro menyoroti perlunya infrastruktur perlindungan diplomatik yang lebih kuat, baik dari sisi keamanan fisik maupun sistem intelijen.
Kasus ini juga membuka diskusi tentang kesiapan negara dalam merespon ancaman tak terduga, serta pentingnya kerja sama bilateral yang kuat antara Kemlu RI dan negara mitra untuk memastikan keselamatan wakil negara.