
Kejaksaan dan Istana Tanggapi Klaim Hotman Bisa Buktikan Nadiem Tak Korupsi
Kejaksaan dan Istana Tanggapi Klaim Hotman Bisa Buktikan Nadiem Tak Korupsi
wahanalistrik.com – Pengacara Hotman Paris Hutapea sempat bikin heboh dengan mengklaim bisa membuktikan bahwa kliennya, Nadiem Makarim, tidak korupsi dalam kasus pengadaan Chromebook hanya dalam waktu 10 menit di hadapan Presiden Prabowo. Respons datang dari dua lembaga penting: Istana menyatakan tidak akan intervensi proses hukum, sementara Kejaksaan Agung memastikan proses penyidikan tetap berjalan sesuai ketentuan.
Apa yang Diklaim Hotman Paris?
1. Gelar Perkara di Istana
Hotman Paris secara terbuka meminta agar gelar perkara bisa diselenggarakan di Istana Negara di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Dia optimis bisa membuktikan tiga hal penting: Nadiem tak menerima uang sen‑sen pun, tidak ada markup harga laptop, dan tidak ada pihak yang dikuntungi materi.
2. Hanya Butuh 10 Menit
Dalam wawancara dan unggahannya, Hotman menyatakan percaya diri bahwa proses ini bisa dipaparkan dengan cepat, dengan durasi tak lebih dari 10 menit.
3. Tidak Ada Hubungan dengan Staf Khusus
Sebelumnya, Hotman juga menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap tiga eks staf khusus Nadiem Makarim tidak bermakna Nadiem terlibat langsung dalam kasus—tidak ada komunikasi antara staf dengan Nadiem terkait kasus ini.
Respon Resmi dari Istana & Kejagung
1. Bantahan Intervensi dari Istana
Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan mencampuri proses hukum. Semua diserahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
2. Kejagung Tegaskan Proses Hukum Berjalan
Kejaksaan Agung melalui Kapuspenkum Anang Supriatna menyatakan bahwa penyidikan tetap berjalan sesuai ketentuan. Semua pihak, termasuk Nadiem dan kuasa hukumnya, dihormati sebagai pihak yang sedang dalam proses hukum sesuai asas praduga tak bersalah.
3. Bukti yang Dikantongi Penyidik
Menurut informasi Kejaksaan, sudah ada pemeriksaan terhadap 121 saksi, dan potensi kerugian negara mencapai Rp1,9 triliun akibat indikasi markup. Ini menjadi dasar kuat terhadap penetapan status tersangka Nadiem.
Konteks & Dinamika Kasus
1. Nadiem Siap Kooperatif & Tidak DPO
Hotman menegaskan Nadiem sehat, berada di Jakarta, dan siap bekerja sama dengan penyidik. Kabar yang menyebut Nadiem masuk daftar pencarian orang (DPO) adalah tidak benar.
2. Pemeriksaan Berulang-Tim Investigasi Kuat
Nadiem telah diperiksa tiga kali: Juni, Juli, dan September. Proses ini dilakukan untuk mengklarifikasi dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek.
3. Narasi Pembelaan dan Analogi Kasus
Hotman sempat membandingkan kasus Nadiem dengan situasi Tom Lembong—dituduh melakukan korupsi namun tidak menerima uang. Strategi ini memperkuat argumen bahwa kasus bisa jadi salah sasaran atau ada aspek sistemik yang perlu diperbaiki.
Penutup — Klaim Dramatis, Hukum Tetap Jalan
Meskipun klaim Hotman yang cukup dramatis bisa jadi menarik sorotan publik, respons kristal dari Istana dan Kejaksaan menunjukkan integritas lembaga hukum tetap dijaga. Tidak ada intervensi politik, dan proses hukum tetap berjalan sesuai ketentuan. Kasus ini memperlihatkan bagaimana demokrasi berproses di tengah tekanan publik, tetapi penegakan hukum tetap menjadi fondasi utama.